1.Perhatikan kutipan fabel berikut!
Walupun Sang Kura-kura dan Elang jarang bertemu karena Sang Kura-kura lebih banyak menghabiskan waktu di semak-semak sedangkan Sang Elang lebih banyak terbang, namun, tidak menghalangi Sang Elang untuk selalu mengunjungi teman kecilnya yang baik hati, Sang Kura-kura.
Kutipan tersebut merupakan struktur isi yaitu …
a. bagian pembuka sebuah fabel
b. bagian pemunculan masalah sebuah fable
c. bagian pertentangan sebuah fabel
d. bagian penutup sebuah Fabel
Pembahasan: Jika kita amati, bagian fabel tersebut tidak menunjukkan indikasi masalah atau konflik. Sedangkan, bagian tersebut juga tidak menunjukkan pengenalan tokoh maupun latar terjadinya cerita. Berarti, bagian orientasi dan komplikasi telah terjadi sebelum teks tersebut. Dengan demikian besar kemungkinan bahwa bagian tersebut adalah bagian resolusi atau akhir dari sebuah alur cerita.
2. Perhatikan kutipan fabel berikut!
Setelah itu, Raja Kera melompat ke seberang sungai, berenang dengan susah payah. Dicarinya seutas akar yang menjulai ke pohon kayu. Ujung akarnya dibawa ke seberang kembali. Maksudnya hendak dibuat jembatan untuk rakyatnya. Tetapi malang, akar itu tidak sampai. Kurang sedikit lagi. Dengan tidak pikir panjang diikatnya kakinya sebelah, kemudian ia bergantung pada batang kayu.
Pesan moral yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah …
a. Tidak ada akar anggota badan pun berguna bagi rakyat yang dipimpinnya
b. Melakukan sesuatu harus dengan perhitungan yang matang supaya selamat
c. Seorang pemimpin harus mau membuat jembatan untuk rakyatnya sehingga berhasil
d. Seorang pemimpin harus memikirkan nasib rakyatnya dalam keadaan bahaya sekalipun
Pembahasan: Pesan moral adalah bagian positif yang dapat kita teladani dari sebuah cerita. Dalam cerita tersebut, Raja Kera bersusah payah dan mengorbankan kakinya untuk menyambung tali agar rakyatya dapat menyebrang. Pengorbanan sang Raja Kera itulah yang dapat menjadi teladan bagi kita bilamana kita menjadi pemimpin, yakni rela berkorban.
3. Perhatikan kutipan fabel berikut!
Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan yang ada di hutan. Sampai pada suatu hari, Si Semut terjebak dalam lumpur. Si Semut tidak tahu kalau ia berjalan di atas lumpur hidup yang bisa menarik dan menelannya ke dalam lumpur tersebut. Ia tidak tahu juga kalau akan segera mati.
Kalimat yang mengandung perwatakan tokoh pada kutipan fabel di atas adalah …
a. Kalimat pertama
b. Kalimat kedua
c. Kalimat ketiga
d. Kalimat keempat
Pembahasan : Perwatakan dapat dilihat dari kata sifat yang dimunculkan dalam narasi atau dialog dalam cerita, dapat pula ditunjukkan melalui perilaku yang dideskripsikan. Dalam kutipan fable tersebut, secara jelas dituliskan sifat dari si semut lewat kata sombong.
4. Penulisan kalimat langsung yang benar pada kutipan fabel adalah …
a. “Toloong, tolooong! Aku terjebak di lumpur hidup! Toloong!” Teriak Si Semut.
b.“Toloong, tolooong! Aku terjebak di lumpur hidup! Toloong!” teriak Si Semut.
c. “Toloong, tolooong! Aku terjebak di lumpur hidup! Toloong! Teriak Si Semut.”
d.“Toloong, tolooong! Aku terjebak di lumpur hidup! Toloong! teriak Si Semut.”
Pembahasan : Kalimat langsung adalah ujaran yang disampaikan langsung oleh tokoh. Sementara itu, kalimat tidak langsung adalah menyampaikan kembali ujaran orang lain. Ciri utama kalimat langsung adalah terdapat tanda kutip di awal dan di akhir kalimat.
Namun, kalimat langsung biasanya disertai pula dengan kalimat tidak langsung sebagai penanda ujaran. Dengan demikian, kalimat tersebut menjadi kalimat majemuk. Ejaan yang lazim digunakan adalah penggunaan tanda koma sebagai pemisah antara kalimat langsung dan kalimat tidak langsung.
Namun, kalimat langsung biasanya disertai pula dengan kalimat tidak langsung sebagai penanda ujaran. Dengan demikian, kalimat tersebut menjadi kalimat majemuk. Ejaan yang lazim digunakan adalah penggunaan tanda koma sebagai pemisah antara kalimat langsung dan kalimat tidak langsung.
contoh:
1. "Gus, kamu segaja dirumahkan agar terhindar dari virus Covid-19," ujar Ibu.
2. Ibu berkata, "Gus, kamu segaja dirumahkan agar terhindar dari virus Covid-19."
3. "Gus," kata Ibu, "kamu segaja dirumahkan agar terhindar dari virus Covid-19."
Bila kalimat langsung berisi kalimat tanya, kalimat perintah, ataupun kalimat ajakan, tanda tanya atau tanda seru dapat digunakan sebagai pengganti tanda koma. Meski demikian, fungsi tanda tanya dan tanda seru sebagai titik ditiadakan karena fungsinya menggantikan tanda koma. Sehingga kata selanjutnya setelah tanda tanya/tanda seru tetap diawali dengan huruf kecil (tidak kapital).
Bila kalimat langsung berisi kalimat tanya, kalimat perintah, ataupun kalimat ajakan, tanda tanya atau tanda seru dapat digunakan sebagai pengganti tanda koma. Meski demikian, fungsi tanda tanya dan tanda seru sebagai titik ditiadakan karena fungsinya menggantikan tanda koma. Sehingga kata selanjutnya setelah tanda tanya/tanda seru tetap diawali dengan huruf kecil (tidak kapital).
5. Perhatikan kutipan fabel berikut!
(1) Merasa dipermainkan, Beruang pun marah dan berkata, “Awas kamu, Cing! Tidak akan kumaafkan!" (2) Beruang pun turun dengan menjatuhkan dirinya sambil tetap memeluk pohon. (3) Oleh karena itu, sampai sekarang jika Kucing buang kotoran, ia akan membuat lubang dan menutupnya kembali. (4) Hal itu dilakukan agar kotorannya tidak dimakan Beruang. (5) Sementara itu, Beruang bisa memanjat pohon, tetapi ketika turun ia akan memerosotkan badannya ke bawah.
Kata kerja pasif pada kutipan fabel di atas terdapat pada kalimat …
a. Pertama dan ketiga
b. Pertama dan keempat
c. Kedua dan keempat
d. Kedua dan kelima
Pembahasan: Kata kerja Pasif adalah kata kerja yang menempatkan subjek sebagai penerima aktifitas. hal ini bertolak belakang dengan kalimat aktif yang menempatkan subjek sebagai pelaku.
contoh:
1. Alvin menggigit risol.
(S) (P) (O)
2. Risol digigit Alvin
(S) (P) (O)
S = Subjek
P = Predikat
O = Objek
Cara paling mudah membedakan kalimat aktif dan pasif adalah dengan melihat preditatnya. Predikat pada kalimat aktif, umumnya, menggunakan awalah Me-. Sementara itu, pada kalimat pasif, predikat menggunakan awalan Di-.
Dalam kutipan fabel tersebut, predikat yang menggunakan awala di adalah kata dipermainkan (kalimat pertama) dan kata dilakukan (kalimat keempat).
6. Perhatikan kutipan fabel berikut!
“Harimau yang baik, jangan kau makan aku, tubuhku yang kecil pasti tak akan mengenyangkanmu.”
“Aku tak perduli, aku sudah lama menunggu kesempatan ini”, Ujar Si Harimau. Angin tiba-tiba berhembus lagi, kriet kriet. “Suara apa itu?” Tanya Harimau penasaran.
Perbaikan ejaan dan tanda baca yang tepat pada kalimat kedua kutipan di atas adalah …
a. “Aku tak perduli, aku sudah lama menunggu kesempatan ini!” Ujar Si Hariamu.
b. “Aku tak perduli, aku sudah lama menunggu kesempatan ini!” ujar Si harimau.
c. “Aku tak peduli, aku sudah lama menunggu kesempatan ini.” Ujar Si Harimau.
d. “Aku tak peduli, aku sudah lama menunggu kesempatan ini,” ujar Si Harimau.
Pembahasan: Kata perduli adalah bentuk tidak baku dari kata peduli. Jadi, yang benar dan sesuai ejaan adalah peduli. Meski begitu, masih banyak yang menggunakan kata perduli, contohnya pada lagu Afgan, Rita Sugiarto, Pas Band, sampai Dhyo Haw.
Sementara itu, yang baku untuk menghubungkan kalimat langsung adalah kata ujar dengan huruf kecil. penjelasannya sama seperti soal nomor 5.
7. Perhatikan kutipan teks cerita berikut!
Di hutan belantara hiduplah seekor landak. Namanya Landa. Jarang sekali dia bermain dengan binatang lain. Si Landak tidak mau bermain dengan binatang lain karena khawatir duri yang ada ditubuhnya akan menusuk temannya. Setiap hari Landa bermain sendiri. Mencari makan pun dia hanya berani pada malam hari. Pada saat binatang lain tidur pulas, dia baru mencari makan. Hatinya sedih karena tidak mempunyai teman yang bisa diajak berbicara dan bermain.
Penulisan kata depan yang salah pada cerita di atas adalah …
a. Di hutan belantara hiduplah seekor landak.
b. Dia khawatir duri yang ada ditubuhnya akan menusuk temannya.
c. Mencari makan pun dia hanya berani pada malam hari.
d. Pada saat binatang lain tidur pulas, dia baru mencari makan.
Pembahasan: kata depan adalah kata yang mengawali sebuah kata. Kata depan ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.
Contoh
1. Faris pergi ke Pasar Kranggot. (Bukan kepasar)
2. Siswa SMP BCK belajar di rumah untuk karantina diri. (bukan dirumah)
3. Mita baru saja pulang dari Cipaot.
8. Semua binatang-binatang yang beradadi hutan rimba itu sangat terkejut sekali ketika menyaksikan Sang Harimau mengamuk .
Perbaikan yang tepat terhadap kalimat tidak efektif tersebut adalah …
a. Semua binatang-binatang yang berada di hutan rimba itu sangat terkejut ketika menyaksikan Sang Harimau mengamuk.
b. Semua binatang-binatang yang berada di hutan rimba itu terkejut sekali ketika menyaksikan Sang Harimau mengamuk.
c. Semua binatang yang berada di hutan rimba itu sangat terkejut sekali ketika menyaksikan Sang Harimau mengamuk.
d. Semua binatang yang berada di hutan rimba itu sangat terkejut ketika menyaksikan Sang Harimau mengamuk.
Pembahasan: Kalimat tidak efektif terjadi, salah satunya, karena pemborosan kata. Pada kalimat di atas, kata semua sudah berarti banyak. Sementara itu, kata binatang-binatang juga berarti banyak. Hal ini mengebabkan terjadinya pemborosan kata yang bermakna sama. Lalu, kata sangat dan sekali juga memiliki makna yang sama, sehingga menggunakan kedua kata tersebut secara bersama-sama adalah sebuah pemborosan.
9. Perbedaan mendasar antara fabel dengan cerpen terletak pada …
a. alur
b. tokoh
c. tema
d. amanat
Pembahasan : Pada dasarnya, fabel juga termasuk cerpen karena memiliki semua unsur yang ada pada cerpen. Yang menjadikannya berbeda hanyalah dari segi tokoh yang memerankannya. Tokoh pada fabel adalah hewan, tumbuhan, bahkan benda-benda mati.
10. Perhatikan kutipan fabel berikut!
Sudah dua hari ini Puput Siput tidak ke sekolah. Padahal, dia itu hewan yang rajin dan sebelumnya tak pernah begini. Oleh karena itu, Langlang Belalang, Opung Capung, dan Kiki Jangkrik berencana mengunjunginya usai pulang sekolah. Merekan bertiga sepakat untuk berangkat bersama-sama.
Kalimat yang tidak mengandung keterangan waktu pada kutipan fabel di atas yaitu kalimat…
a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
Pembahasan:
Ciri-ciri keterangan waktu
1. Menggunakan penanda waktu : hari ini, besok, pukul 14.00, dll
2. Menggunakan kata depan : pada Jumat, di pagi hari, saat turun hujan, sebelum fajar menyingsing, ba'da magrib.
3. Digunakan untuk menjawab pertanyaan kapan.
Kalimat 1 : sudah dua hari
Kalimat 2 : sebelumnya
Kalimat 3 : usai pulang sekolah
kalimat 4 : - (tidak ada)
0 komentar:
Posting Komentar